Kamis, 03 Desember 2015

J.CO DONUTS & COFFEE


   
NAMA          : PRAMUDYANINGTYAS S.
                                                         NIM              : 13010129





Latar Belakang
Di era 80an hingga 90an Dunkin Donuts mengambil peran yang sangat besar dengan produk utamanya Donuts. Cita rasa yang khas dan lezat membuat perusahaan yang didirikan oleh William Rosenberg di Amerika Serikat itu sempat menguasai pasar donat pada masanya. Dengan pilihan rasa yang bermacam-macam Dunkin menciptakan inovasi pada tampilan setiap produk donatnya dan memberikan gebrakan di tengah sedikitnya ragam jenis donat yang beredar. Tidak dapat dipungkiri Usaha franchise-nya pun berkembang dengan pesat di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Seiring dengan perubahan waktu yang cepat kini hadir perusahaan lain yang memiliki usaha serupa dengan Dunkin Donuts, dengan produk yang sama, perlahan tapi pasti perusahaan ini sukses menarik pasar konsumen Dunkin hingga  beralih ke produknya.
Berawal dari seringnya melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri Johny Andrean seorang WNI keturunan Tionghoa yang sudah dikenal sebagai pembisnis Salon terbesar di Indonesia , mendapatkan kesempatan untuk mencicipi berbagai jenis makanan termaksud donut dengan citarasa yang unik dan berbeda-beda. Hal itu membuatnya tertarik untuk membeli bisnis  franchise Dunkin Donuts. Namun, berdasarkan pengamatannya ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan keinginannya mengenai produk dan citarasanya. Melihat hal itu, akhirnya Johny memutuskan untuk mengembangkan produksi donatnya sendiri tanpa harus membeli franchise. Ia memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna sebagaimana yang pernah ia coba di USA, dengan memfokuskan secara khusus pada bahan baku dan proses produksi.
Ketika kembali ke Indonesia, ia memutuskan untuk membuka toko dan gerainya sendiri pada 26 Juni 2005 dengan konsep, rasa dan bentuk yang sama dengan Dunkin Donuts. Dengan Brand J.CO  ia mencari inovasi yang tidak dimiliki dari perusahaan Dunkin Donuts,selain itu ada beberapa faktor yang membuat J.CO lebih unggul dari Dunkin Donuts, antara lain 50 % Bahan baku donat tersebut di impor dari luar negeri seperti cokelat yang diimpor dari Belgia, Susu dari Selandia baru dan beberapa minuman yang diimpor dari Italia dan Costa Rica. Dengan itu, J.CO mendapatkan posisi sebagai  produk dengan kualitas premium di Indonesia. Secara kualitas, Produk  J.CO mengungguli produk sebelumnya. Johny melakukan pengamatan, meniru dan memodifikasi produknya sehingga produknya menjadi lebih baik. Walaupun belum setenar Dunkin Donuts, perlahan tapi pasti Johny mulai merambah dunia internasional. Terbukti dengan dibukanya gerai J.CO di Singapura, Filiphina, Malaysia  yang menjadi titik awal Go International perusahaanya.




Sejarah
J.CO Donuts adalah restoran dan waralaba yang mengkhususkan dalam donat, yogurt beku dan kopi. Perusahaan yang  dimiliki dan dikelola  oleh Johnny Andrean Group ini didirikan pada 26 Juni  2005.  J. CO Donuts & Coffee ini terinspirasi dari donat di Amerika Serikat. Johnny Andrean pada awalnya berkeinginan membeli franchise donat AS, namun ia menemukan beberapa kelemahan produk, yaitu pada bahan dasar dan proses produksi yang kurang dalam hal kontrol kualitas, sehingga ia mengurungkan niatnya. Johnny memutuskan untuk mengembangkan donat sendiri tanpa mendapatkan donat waralaba AS. Ia memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna, dengan fokus khusus pada kualitas bahan dasar dan proses produksi.
Ketika ia kembali ke Indonesia, ia kemudian mengembangkan sebuah toko donat dengan konsep, bentuk dan rasa yang serupa dengan toko donat di Amerika Serikat. Johnny melihat sejauh ini tidak ada toko donat di Indonesia memiliki konsep dapur terbuka, sehingga ia mulai di J.CO. Jadi, selain memiliki rasa yang berbeda, konsep toko juga dibuat sebagai dapur terbuka sehingga konsumen dapat melihat berbagai atraksi pembuatan donat, langsung dari mencampur bahan sampai dengan siap untuk dijual donat tersebut.

Visi dan Misi
Burung Merak pada logo J.CO Donuts & Coffee merupakan representasi visi dan misi perusahaan.

Visi:
Membentuk J.CO Donuts & Coffee sebagai International Premium Donuts and Coffee Brand terkemuka
Menjadi trend-setting lifestyle dalam donuts and coffee brand
Menjadi perusahaan yang tepat bagi orang-orang yang tepat dalam meraih cita-cita mereka.

Misi:
Menyediakan kualitas premium donat dan kopi
Mendorong karyawan dalam meraih cita-cita
Menempatkan pelanggan sebagai prioritas
Berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan sungguh-sungguh
Menyediakan tempat yang sempurna untuk bersantai
Memperlakukan setiap orang dengan hormat dan bermartabat


Filosofi Logo
J CO Donuts & Coffee menggunakan simbol Merak dalam logo mereka. Merak di sini melambangkan keindahan, elegan, lembut dan  keabadian.
Keindahan dan kelembutan tercermin dari rasa dan bentuk donat. Sementara keabadian dapat dilihat dari loyalitas konsumen yang bersedia berdiri dengan antrian panjang di toko-toko untuk mendapatkan donat favorit mereka.



Segmentasi Pasar
1. Segmentasi Geografis
Wilayah pemasaran J.CO Donuts & Coffee saat ini tak hanya di Indonesia, akan tetapi juga meluas ke negara lain seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Australia. Ke depannya J.CO Donuts & Coffee akan go international untuk memperluas pasar. J.CO Donuts & Coffee cenderung menyasar wilayah urban.

2. Segmentasi Demografis
Umur : 18 – 45 tahun
Jeniskelamin : Laki-laki dan perempuan


3. Segmentasi Psikografis
Segmentasi in ididasarkan pada penggolongan kelas sosial, gaya hidup, atau ciri kepribadian lainnya. J.CO Donuts& Coffee menyasar kelas sosial menengah hingga menengah keatas dengan gaya hidup modern, menggemari aktivitas sosial seperti hanging out di kafe, meeting  atau sekedar oleh-oleh dgn  menggemari makanan dan minuman dengan kualitas premium.

4. Segmentasi Perilaku
Segmentasi ini didasarkan pada tingkat pengetahuan, sikap penggunaan atau tanggapannya terhadap suatu produk. Segmentasi ini dapat dibedakan atas dasar: kesempatan penggunaan, manfaat yang dicari, status pemakai, dan tingkat pemakaian.
J.CO Donuts & Coffee tidak mengenal kesempatan penggunaan. Sedangkan dari sisi manfaat yang dicari, ia dapat menjadi lambang status dan instrumen pemenuhan cita rasa masyarakat. Selain itu, J.CO Donuts & Coffee menyasar konsumen potensial dan konsumen tetap brand pesaing untuk memperluas pasar serta tidak mengenal tingkat pemakaian.

Kelebihan dan Kelemahan Produk J.Co
Kelebihan      :
1. Memiliki variant rasa yang berkualitas dan menciptakan inovasi pada setiap tampilan produk.
2. Konsep dapur  yang terbuka serta penambahan varian  topping padadonat.
3. Bahanbaku yang digunakan di impor dari luar negeri sehingga mendapatkan posisi sebagai produk dengan kualitas premium di Indonesia.
4. Proses produksimenggunakanalat-alat modern yang terjamin tingkat higienisnya.
5. Suasana yang dirasakan ketika berada di J.Co, yaitu keindahan, kerapihan, kenyamanan darisetiap gerainya.

Kelemahan
1. Fasilitas tempat duduk yang kurang memadai saatkonsumen sedang antri.
2. Terkadang waktu pembelian j.co donut, donut nya keras sudah tidak fresh.
3. Harga produk j.co mahal untuk kalangan kebawah karena bahan-bahan dan kualitas produknya sendiri.
4. Tidak bisa disimpan terlalu lama.
5. Proses pembuatan yang lebihdari 50% menggunakan mesin sehingga sumber dayamanusia yang terserap sebagai tenaga kerjanya sedikit .

Pesaing (Competitors)
Sebagai pemain baru di pasar food and beverages – spesifik pada donat dan kopi, J.CO Donuts & Coffee memiliki beberapa pesaing: I-Crave dan Krispy Kreme. Membicarakan usaha donuts and coffee, Dunkin Donuts tak akan terlewatkan. Brand yang dimotori Dunkin „Brands telah berdiri sejak tahun 1950. Brand ini mencakup worldwide untuk jangkauan pasar dan hingga kini masih tegak berdiri dengan beberapa jenis produk yang ditawarkan: donat, brownies, croissant, muffins, kopi, cokelat, dan lain-lain. Dari sisi usia jelas Dunkin Donuts lebih banyak memiliki jam terbang dibandingkan J.CO Donuts & Coffee yang baru berdiri pada tahun 2005. Akan tetapi Dunkin Donuts bukanlah kompetitor J.CO Donuts & Coffee. Hal ini dikarenakan konsep Dunkin Donuts yang lebih mengarah pada mainstream donuts, setara dengan Country Style Donuts.
J.CO Donuts & Coffee lebih diposisikan sebagai donat yang lux dari sisi tampilan maupun kemasan.I-Crave yang dikelola Melawai Group mengedepankan variasi rasa yang jauh lebih banyak dari J-Co.Variasi filling I-Crave kurang lebih 20 jenis lebih banyak dari J.CO Donuts & Coffee. I-Crave dari sisi harga mampu memberikan diskon sampai 35% jika pelanggan membeli dalam kuantitas di atas dua lusin. I-Crave tidak terlalu menjual ambience seperti yang ditawarkan J.CO Donuts & Coffee, akan tetapi mengedepankan variasi rasa serta harga yang relatif murah..


KESIMPULAN
Identifikasi brand positioning J.CO Donuts & Coffee jika dilihat dari brand itu sendiri adalah sebagai berikut. J.CO Donuts & Coffee adalah brand lokal yang diposisikan sebagai brand internasional. J.CO Donuts & Coffee merupakan representasi gaya hidup modern yang mengandalkan kualitas dan pelayanan terbaik. J.CO Donuts & Coffee menawarkan ambience pada para pelanggannya, hal ini dapat kita lihat dari tatanan interior gerai dan fasilitas meja dan kursi yang nyaman bagi para pelanggan.
Dari segi market segmentation, J.CO Donuts & Coffee berusaha meraih pelanggan yang mengutamakan kualitas dan menggemari brand premium. Selain itu, J.CO Donuts & Coffee menyasar pelanggan yang menjadikan hanging out in café sebagai lifestyle. Konsumen J.CO Donuts & Coffee dalam jangkauan kepribadian ialah mereka yang senang bersosialisasi dan memiliki cita rasa tinggi.
J.CO Donuts & Coffee dan kompetitor-kompetitornya saat ini mengembangkan strategi mereka masing-masing. Keunikan J.CO Donuts & Coffee yang menjadi pembeda dan memberikan nilai plus dibandingkan para kompetitornya adalah konsep dapur transparan sehingga konsumen dapat melihat secara langsung pembuatan donat dan produk-produk J.CO Donuts & Coffee lainnya. Selain itu, J.CO Donuts & Coffee mengedepankan kualitas dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi yang didatangkan dari luar negeri .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar