J.CO DONUTS & COFFEE
NAMA : PRAMUDYANINGTYAS S.
NIM : 13010129
Latar Belakang
Di era 80an hingga 90an Dunkin Donuts mengambil
peran yang sangat besar dengan produk utamanya Donuts. Cita rasa
yang khas dan lezat membuat perusahaan yang didirikan oleh William Rosenberg di
Amerika Serikat itu sempat menguasai pasar donat pada masanya. Dengan pilihan
rasa yang bermacam-macam Dunkin menciptakan
inovasi pada tampilan setiap produk donatnya dan memberikan gebrakan di tengah
sedikitnya ragam jenis donat yang beredar. Tidak dapat dipungkiri Usaha franchise-nya pun berkembang dengan
pesat di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Seiring dengan perubahan waktu yang cepat kini hadir perusahaan lain yang
memiliki usaha serupa dengan Dunkin Donuts, dengan produk yang sama, perlahan
tapi pasti perusahaan ini sukses menarik pasar konsumen Dunkin hingga beralih ke produknya.
Berawal dari seringnya melakukan perjalanan
bisnis ke luar negeri Johny Andrean seorang WNI keturunan Tionghoa yang sudah
dikenal sebagai pembisnis Salon terbesar di Indonesia , mendapatkan kesempatan
untuk mencicipi berbagai jenis makanan termaksud donut dengan citarasa yang
unik dan berbeda-beda. Hal itu membuatnya tertarik untuk membeli bisnis franchise Dunkin Donuts. Namun, berdasarkan pengamatannya
ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan keinginannya mengenai produk dan
citarasanya. Melihat hal itu, akhirnya Johny memutuskan untuk mengembangkan
produksi donatnya sendiri tanpa harus membeli franchise. Ia memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat
yang sempurna sebagaimana yang pernah ia coba di USA, dengan memfokuskan secara
khusus pada bahan baku dan proses produksi.
Ketika kembali ke Indonesia, ia memutuskan untuk membuka toko dan gerainya
sendiri pada 26 Juni 2005 dengan konsep, rasa dan bentuk yang sama dengan
Dunkin Donuts. Dengan Brand J.CO ia mencari inovasi yang tidak dimiliki dari perusahaan
Dunkin Donuts,selain itu ada
beberapa faktor yang membuat J.CO lebih unggul dari Dunkin Donuts, antara lain 50 % Bahan baku donat
tersebut di impor dari luar negeri seperti cokelat yang diimpor dari Belgia,
Susu dari Selandia baru dan beberapa minuman yang diimpor dari Italia dan Costa
Rica. Dengan itu, J.CO mendapatkan posisi
sebagai produk dengan kualitas premium di Indonesia. Secara kualitas, Produk J.CO mengungguli produk sebelumnya. Johny melakukan
pengamatan, meniru dan memodifikasi produknya sehingga produknya menjadi lebih baik.
Walaupun belum setenar Dunkin Donuts, perlahan
tapi pasti Johny mulai merambah dunia internasional. Terbukti dengan dibukanya gerai
J.CO di Singapura, Filiphina, Malaysia yang menjadi titik awal Go International perusahaanya.
Sejarah
J.CO Donuts adalah restoran dan waralaba yang mengkhususkan dalam donat, yogurt
beku dan kopi. Perusahaan yang dimiliki dan dikelola oleh Johnny Andrean Group ini didirikan pada 26 Juni 2005. J. CO Donuts & Coffee ini terinspirasi
dari donat di Amerika Serikat. Johnny Andrean pada awalnya berkeinginan membeli
franchise donat AS, namun ia menemukan beberapa kelemahan produk, yaitu pada
bahan dasar dan proses produksi yang kurang dalam hal kontrol kualitas,
sehingga ia mengurungkan niatnya. Johnny memutuskan untuk mengembangkan donat
sendiri tanpa mendapatkan donat waralaba AS. Ia memilih untuk menghasilkan
bentuk dan rasa donat yang sempurna, dengan fokus khusus pada kualitas bahan
dasar dan proses produksi.
Ketika ia kembali ke Indonesia, ia kemudian
mengembangkan sebuah toko donat dengan konsep, bentuk dan rasa yang serupa
dengan toko donat di Amerika Serikat. Johnny melihat sejauh ini tidak ada toko
donat di Indonesia memiliki konsep dapur terbuka, sehingga ia mulai di J.CO.
Jadi, selain memiliki rasa yang berbeda, konsep toko juga dibuat sebagai dapur
terbuka sehingga konsumen dapat melihat berbagai atraksi pembuatan donat,
langsung dari mencampur bahan sampai dengan siap untuk dijual donat tersebut.
Visi dan Misi
Burung Merak pada logo J.CO Donuts & Coffee
merupakan representasi visi dan misi perusahaan.
Visi:
Membentuk J.CO Donuts & Coffee sebagai
International Premium Donuts and Coffee Brand terkemuka
Menjadi trend-setting
lifestyle dalam donuts and
coffee brand
Menjadi perusahaan yang tepat bagi orang-orang
yang tepat dalam meraih cita-cita mereka.
Misi:
Menyediakan kualitas premium donat dan kopi
Mendorong karyawan dalam meraih cita-cita
Menempatkan pelanggan sebagai prioritas
Berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan
sungguh-sungguh
Menyediakan tempat yang
sempurna untuk bersantai
Memperlakukan setiap orang dengan hormat dan
bermartabat
Filosofi Logo
J CO Donuts & Coffee menggunakan simbol Merak
dalam logo mereka. Merak di sini melambangkan keindahan, elegan, lembut
dan keabadian.
Keindahan dan kelembutan tercermin dari rasa dan
bentuk donat. Sementara keabadian dapat dilihat dari loyalitas konsumen yang
bersedia berdiri dengan antrian panjang di toko-toko untuk mendapatkan donat
favorit mereka.
Segmentasi Pasar
1. Segmentasi Geografis
Wilayah pemasaran J.CO Donuts & Coffee saat
ini tak hanya di Indonesia, akan tetapi juga meluas ke negara lain seperti
Malaysia, Singapura, Filipina, dan Australia. Ke depannya J.CO Donuts &
Coffee akan go international untuk
memperluas pasar. J.CO Donuts & Coffee cenderung menyasar wilayah urban.
2. Segmentasi Demografis
Umur : 18 – 45 tahun
Jeniskelamin : Laki-laki dan
perempuan
3. Segmentasi Psikografis
Segmentasi in ididasarkan pada
penggolongan kelas sosial, gaya hidup, atau ciri kepribadian lainnya. J.CO
Donuts& Coffee menyasar kelas sosial menengah hingga menengah keatas dengan
gaya hidup modern, menggemari aktivitas sosial seperti hanging out di kafe, meeting
atau sekedar oleh-oleh dgn menggemari
makanan dan minuman dengan kualitas premium.
4. Segmentasi Perilaku
Segmentasi ini didasarkan pada
tingkat pengetahuan, sikap penggunaan atau tanggapannya terhadap suatu produk.
Segmentasi ini dapat dibedakan atas dasar: kesempatan penggunaan, manfaat yang
dicari, status pemakai, dan tingkat pemakaian.
J.CO Donuts & Coffee tidak mengenal
kesempatan penggunaan. Sedangkan dari sisi manfaat yang dicari, ia dapat
menjadi lambang status dan instrumen pemenuhan cita rasa masyarakat. Selain
itu, J.CO Donuts & Coffee menyasar konsumen potensial dan konsumen tetap brand pesaing untuk memperluas pasar
serta tidak mengenal tingkat pemakaian.
Kelebihan dan
Kelemahan Produk J.Co
Kelebihan :
1. Memiliki
variant rasa yang berkualitas dan menciptakan inovasi pada setiap tampilan produk.
2. Konsep dapur
yang terbuka serta penambahan varian topping padadonat.
3. Bahanbaku
yang digunakan di impor dari luar negeri sehingga mendapatkan posisi sebagai produk
dengan kualitas premium di Indonesia.
4. Proses
produksimenggunakanalat-alat modern yang terjamin tingkat higienisnya.
5. Suasana
yang dirasakan ketika berada di J.Co, yaitu keindahan, kerapihan, kenyamanan darisetiap
gerainya.
Kelemahan
1. Fasilitas
tempat duduk yang kurang memadai saatkonsumen sedang antri.
2. Terkadang
waktu pembelian j.co donut, donut nya keras sudah tidak fresh.
3. Harga produk
j.co mahal untuk kalangan kebawah karena bahan-bahan dan kualitas produknya sendiri.
4. Tidak bisa
disimpan terlalu lama.
5. Proses
pembuatan yang lebihdari 50% menggunakan mesin sehingga sumber dayamanusia yang
terserap sebagai tenaga kerjanya sedikit .
Pesaing (Competitors)
Sebagai pemain baru di pasar food and beverages – spesifik pada
donat dan kopi, J.CO Donuts & Coffee memiliki beberapa pesaing: I-Crave dan
Krispy Kreme. Membicarakan usaha donuts
and coffee, Dunkin Donuts tak akan terlewatkan. Brand yang dimotori Dunkin „Brands telah berdiri sejak tahun
1950. Brand ini mencakup worldwide untuk jangkauan pasar dan
hingga kini masih tegak berdiri dengan beberapa jenis produk yang ditawarkan:
donat, brownies, croissant, muffins, kopi, cokelat, dan lain-lain. Dari sisi usia jelas
Dunkin Donuts lebih banyak memiliki jam terbang dibandingkan J.CO Donuts &
Coffee yang baru berdiri pada tahun 2005. Akan tetapi Dunkin Donuts bukanlah
kompetitor J.CO Donuts & Coffee. Hal ini dikarenakan konsep Dunkin Donuts
yang lebih mengarah pada mainstream
donuts, setara dengan Country Style Donuts.
J.CO Donuts & Coffee lebih diposisikan sebagai donat yang lux dari sisi tampilan maupun
kemasan.I-Crave yang dikelola Melawai Group mengedepankan variasi rasa yang
jauh lebih banyak dari J-Co.Variasi filling I-Crave kurang lebih 20 jenis lebih
banyak dari J.CO Donuts & Coffee. I-Crave dari sisi harga mampu memberikan
diskon sampai 35% jika pelanggan membeli dalam kuantitas di atas dua lusin.
I-Crave tidak terlalu menjual ambience
seperti yang ditawarkan J.CO Donuts & Coffee, akan tetapi
mengedepankan variasi rasa serta harga yang relatif murah..
KESIMPULAN
Identifikasi brand positioning J.CO Donuts & Coffee jika dilihat dari
brand itu sendiri adalah sebagai berikut. J.CO Donuts & Coffee adalah brand
lokal yang diposisikan sebagai brand internasional. J.CO Donuts & Coffee
merupakan representasi gaya hidup modern yang mengandalkan kualitas dan
pelayanan terbaik. J.CO Donuts & Coffee menawarkan ambience pada para
pelanggannya, hal ini dapat kita lihat dari tatanan interior gerai dan
fasilitas meja dan kursi yang nyaman bagi para pelanggan.
Dari segi market segmentation, J.CO Donuts & Coffee berusaha meraih
pelanggan yang mengutamakan kualitas dan menggemari brand premium. Selain itu,
J.CO Donuts & Coffee menyasar pelanggan yang menjadikan hanging out in café
sebagai lifestyle. Konsumen J.CO Donuts & Coffee dalam jangkauan
kepribadian ialah mereka yang senang bersosialisasi dan memiliki cita rasa
tinggi.
J.CO Donuts & Coffee dan kompetitor-kompetitornya saat ini
mengembangkan strategi mereka masing-masing. Keunikan J.CO Donuts & Coffee
yang menjadi pembeda dan memberikan nilai plus dibandingkan para kompetitornya
adalah konsep dapur transparan sehingga konsumen dapat melihat secara langsung
pembuatan donat dan produk-produk J.CO Donuts & Coffee lainnya. Selain itu,
J.CO Donuts & Coffee mengedepankan kualitas dengan menggunakan bahan-bahan
berkualitas tinggi yang didatangkan dari luar negeri .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar