PENGARUH BUDAYA TERHADAP PERILAKU
KONSUMEN
Budaya adalah nilai, keyakinan, aturan dan norma yang
melingkupi suatu kelompok masyarakat dan mempengaruhi sikap dan tindakan
individu dalam masyarakat tersebut. Faktor budaya yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat yang memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku
konsumen sebab budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan
perilaku seseorang.
Budaya memang erat hubungannya dengan keputusan pembelian
konsumen, karena budaya itu dapat diibaratkan sebagai sesuatu yang memang di
jalani setiap harinya dengan media cetak
ataupun elektronik seperti televisi, ataupun
media lainnya yang berpengaruh besar dalam mempromosikan suatu produk
atau jasa.
Ada beberapa contoh yang menunjukkan bahwa
budaya di Indonesia mempengaruhi masyarakat dalam mengkonsumsi barang atau
jasa, antara lain :
1. Hari Raya Idul Fitri
“Satukan Rasa, Segarkan Suasana”
Sesuai
dengan motto dari syrup Marjan, Budaya hari raya merupakan hal yang selalu
terjadi setiap tahunnya. Seperti hari
raya Idul fitri atau Lebaran, bahkan semenjak masuk bulan Ramadhan budaya yang
telah tertanam dalam masyrakat Indonesia sejak dulu adalah menyediakan kue
lebaran ataupun syrup sebagai sambutan untuk para keluarga,kerabat, dan sahabat
saat Silaturahmi kerumah. Makanan dan minuman ini merupakan makanan yang
dianggap wajib dalam memeriahkan idul Fitri ataupun berbuka puasa. Dengan
budaya yang seperti ini pembelian dan konsumsi kue
dan syrup akan sangat meningkat sehingga sangat menguntungkan bagi para
pengusaha.
2. Product Minyak Angin
“Buat
anak, kok coba-coba”
Sesuai dengan mottonya, CAP LANG yang bergerak di bidang farmasi
atau obat-obatan luar yang khas dan berkhasiat meneruskan budaya leluruh dengan
memproduksi berbagai produknya mulai
dari untuk Bayi hingga Orang Tua . Salah
satu contonya yang dipakai oleh hampir semua orang adalah Minyak
Kayu Putih & Minyak Telon. Ramuan tradisional yang tersusun
dari tiga jenis rempah berkhasiat, yaitu minyak kayu putih, minyak kelapa, dan
minyak adas ini berkhasiat untuk menjaga
kehangatan tubuh, meredakan perut kembung, masuk angin, mencegah gigitan
serangga dan bisa dipakai untuk minyak pijat untuk bayi.
3. Obat
Tradisional (Jamu Nyonya Meneer)
Selama berabad – abad, bangsa Indonesia telah memiliki budaya
untuk menggunakan tumbuhan lokal untuk merawat kecantikan, menjaga kebugaran
tubuh dan menyembuhkan berbagai penyakit. Kebiasaan tersebut diturunkan dari
generasi ke generasi berikutnya hingga zaman modern seperti sekarang
Jamu adalah obat tradisional masyarakat Indonesia khususnya Jawa
yang telah dikonsumsi selama puluhan abad. Dahulu, masyarakat meracik sendiri
segala macam tumbuhan untuk dibuat jamu.Dengan adanya pengusaha yang membuat
jamu, maka jamu diproduksi secara massal dan diperjualbelikan. Salah satu
pelopor pembuat jamu ini adalah Nyonya Meneer dengan produk jamunya yang
bermerek Nyonya Meneer. Jamu Nyonya Meneer ini
menggambarkan adanya nilai berupa budaya masyarakat Indonesia yang
dipertahankan produsen dalam mengembangkan produknya meskipun kini zaman sudah
lebih modern dan berteknologi tinggi.
KESIMPULAN
Jadi
kesimpulan terakhir menurut saya adalah bahwa memang benar budaya sangat
memperngaruhi perilaku manusia, tidak hanya dari segi aspek pola hidup saja
tetapi dari daya belinya juga, untuk itu kita harus pintar menyaring
budaya-budaya luar yang bisa kapan saja dan melalui apa saja masuk ke
Indonesia, budaya positif dapat kita tiru atau ambil, dan sebaliknya ketika
budaya itu buruk dan kita semua sebagai masyarakat Indonesia tidak bisa
menolaknya, maka bangsa ini pun akan semakin terpuruk.
DAFTAR PUSTAKA
Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan
Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta.
Umar, Husein.2005. Riset Pemasaran dan Perilaku
Konsumen. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
http://aindapryl.blogspot.co.id/2014/12/pengaruh-faktor-eksternal-nilai-budaya.html
Alhamdulillah..., Terima Kasih
BalasHapusBeruntung yaaa, bahan kuliah Manajemen Pemasaran Internasional, masih bisa di Aplikasikan